hidup
tak selalu indah
kadang terasa menyiksa bathin
dan naluri
tapi
aku berusaha sabar tuk meniti
meniti jalan yang penuh dengan duri
penuh dengan semak belukar
terkadang aku rasakan asa yang seakan tak mampu lagi tuk bertahan
tapi aku tetap bersaja
dan semua itu karena cinta
cinta yang tulus darinya
hari kian berlalu
langkah semakin tertatih tahih
seakan tiada kuat tuk aku meniti hidup
lelah meratapi semua ini
cinta
kuatkanlah aku
kukuhkanlah jiwa dan hati ini tuk selalu meniti
berjalan pada setiap luka di kaki ini
selayak mentari tak dapat lagi bersinar
rembulan pun menyinari gelapnya malam
serasa hati ingin berlari
tapi kau selalu berada disisi
dapatkah aku selalau bersahaja pada cinta
dapatkan aku selalu tersenyum untuk cinta
dapatkah aku selalu merindu karena cinta
dan dapatkan aku selalu teringat akan cinta
tetaplah disisiku cinta
agar aku selalu bersahaja
walau hati selalu terluka
sembuhkanlah dengan cinta
jangan pernah pergi dariku
karena aku akan selalu menunggu
kau mencintaiku
seperti bulan mencintai malam........
by: devian destya amara
blog ini hanya berisi tentang penuangan pemikiran, yang ditulis dari tangan seseorang yang mempunyai hoby bersyair
Kamis, 11 November 2010
Rabu, 10 November 2010
bias cinta sebening kaca
kala q tersenyum
q melihat ada yang lain dimatamu
ketika q terdiam
merintih hati ini
kasih dapatkah kau pahami
aku merintih
kesakitan
tercabik cabik dalam hatiku
dapatkah kau rasakan
begitu aku selalu mencintaimu
dapatkah kau merasakan
bahwa aku ingin melihatmu dalam kaca yang bening itu
dapatkah kau mengenaliku
dalam bias cintaku yang sebening kaca itu
ataukah kau hanya melihat tirai belakang kaca itu
yang tak dapat terlihat apapun di dalamnya
sadarkah aku begitu mencintaimu
mencintaimu laksana mengejar air yang sllu mengalir
perih
jika kaca itu pecah karenamu
sakit jika selalu mengejarmu
dan aku lelah selalu kau buat tak bermakna
apakah aku harus menghapus bias cintaku ini untukmu
dan membiarkannya terpendam dalam dalam
dalam relung jiwaku
by: devian destya amara
q melihat ada yang lain dimatamu
ketika q terdiam
merintih hati ini
kasih dapatkah kau pahami
aku merintih
kesakitan
tercabik cabik dalam hatiku
dapatkah kau rasakan
begitu aku selalu mencintaimu
dapatkah kau merasakan
bahwa aku ingin melihatmu dalam kaca yang bening itu
dapatkah kau mengenaliku
dalam bias cintaku yang sebening kaca itu
ataukah kau hanya melihat tirai belakang kaca itu
yang tak dapat terlihat apapun di dalamnya
sadarkah aku begitu mencintaimu
mencintaimu laksana mengejar air yang sllu mengalir
perih
jika kaca itu pecah karenamu
sakit jika selalu mengejarmu
dan aku lelah selalu kau buat tak bermakna
apakah aku harus menghapus bias cintaku ini untukmu
dan membiarkannya terpendam dalam dalam
dalam relung jiwaku
by: devian destya amara
Langganan:
Postingan (Atom)